Ingin belajar cinta sejati, atau hidup sejati?
Belajarlah dari anak kecil.
Anak kecil, tersenyum pada anda.
Ia tidak bertanya agama mu apa, uangmu berapa, mobilmu berapa.
Ia tersenyum karena anda lucu, atau merasa nyaman dengan anda , sesimpel itu.
Kenapa kita jadi kehilangan itu semua.
Kita meraih kebijaksanaan, kepandaian,kecerdikan mungkin kelicikan.
Dengan itu semua kita bisa mencari uang, mendapat penghargaan, dan kesenangan.
Tapi kita kehilangan kekanak kanakan dalam diri kita
Kehilangan peluang untuk berbahagia.
Kehilangan ketrampilan untuk berbahagia pada hal yang sederhana.
Dan kehilangan kemampuan untuk bersyukur?
Angkot adalah rajanya bogor. Bahkan taxi pun tidak bisa beroperasi karena monopoli ini. Hujan pun kalah. Bogor pun jadi kota angkot.
Selasa, 29 Mei 2012
Minggu, 20 Mei 2012
surga
SURGA
Ribuan kali kita memohon untuk hal itu. Sebetulnya apa sih yang dijanjikan Nya tentang surga, kenikmatan, kesenangan.
Berdasar literatur yang saya yakini, satu hal yang dijanjikan tentang surga : tiada kekhawatiran , tiada kesedihan hati. Hanya itu.
Jadi bila kita sibuk mendefinisikan kebahagiaan, kedamaian atau nirvana...cuma itu jawabannya.
Bila ingin mencicipi surga mau nggak mau, kita mulai mengikis segala kekhawatiran, segala kesedihan. Sederhana, tapi tidak semudah itu. Segala perasaan itu sudah terlalu melekat, semakin kita berusaha melepasnya..semakin khawatir kita bahkan semakin sedih kita. Laksana karet yang makin kita tarik, rebound nya makin kencang.
Di dunia, rasa khawatir dan sedih hanya dapat diminimalisasi. Dengan apa?
Manusia telah mencoba berbagai cara instan untuk lari dari perasaan itu: narkoba, rokok, dugem, sex bebas. Sesaat seakan akan lolos dari derita yang setelahnya derita tersebut muncul dalam bentuk yang lebih kuat.
Solusi sejati untuk mencicipi surga adalah dengan hidup di dalam aturan Allah Swt. Kedengaran klise, tapi sangat saya imani. Bersama aturanNya, insya Allah segala derita menjadi layak. Menjadi tua, penyakit adalah sesuatu yang mesti diterima dengan ketawakalan.
Ribuan kali kita memohon untuk hal itu. Sebetulnya apa sih yang dijanjikan Nya tentang surga, kenikmatan, kesenangan.
Berdasar literatur yang saya yakini, satu hal yang dijanjikan tentang surga : tiada kekhawatiran , tiada kesedihan hati. Hanya itu.
Jadi bila kita sibuk mendefinisikan kebahagiaan, kedamaian atau nirvana...cuma itu jawabannya.
Bila ingin mencicipi surga mau nggak mau, kita mulai mengikis segala kekhawatiran, segala kesedihan. Sederhana, tapi tidak semudah itu. Segala perasaan itu sudah terlalu melekat, semakin kita berusaha melepasnya..semakin khawatir kita bahkan semakin sedih kita. Laksana karet yang makin kita tarik, rebound nya makin kencang.
Di dunia, rasa khawatir dan sedih hanya dapat diminimalisasi. Dengan apa?
Manusia telah mencoba berbagai cara instan untuk lari dari perasaan itu: narkoba, rokok, dugem, sex bebas. Sesaat seakan akan lolos dari derita yang setelahnya derita tersebut muncul dalam bentuk yang lebih kuat.
Solusi sejati untuk mencicipi surga adalah dengan hidup di dalam aturan Allah Swt. Kedengaran klise, tapi sangat saya imani. Bersama aturanNya, insya Allah segala derita menjadi layak. Menjadi tua, penyakit adalah sesuatu yang mesti diterima dengan ketawakalan.
Langganan:
Komentar (Atom)