Minggu, 07 Agustus 2016

Back Pain dan Harapan kesembuhan



Menyambung cerita sebelumnya tentang Back Pain yang kualami.
Kali ini tidak akan cerita sakitnya, namun sebuah harapan baru yang saya yakini ini adalah jalan kesembuhan saya.

Bermula dari bergabungnya saya dengan komunitas HNP di Facebook. Dari forum tersebut ada beberapa orang yang bisa sembuh tanpa operasi, tanpa dengan terapi akupuntur. Bahkan admin sendiri juga sembuh dengan terapi tersebut.

Sangat menarik, bahkan saya juga sudah bertekat untuk berobat ke sana. Biaya ya relatif cukup mahal untuk sebuah pengobatan altenatif (400 ribu), namun dibanding dengan pengobatan medis (terapi okupasi 400 ribu, obat obatan min 1 juta, operasi 100 juta) jadi sangat terjangkau.

Namun saya berpikir, apakah ini hanya simptomatis belaka. Ah, tidak. Mereka yang sembuh dengan akupuntur juga bisa menjalani hidup dengan baik, gendong anak, berolahraga. Kalau hanya simptomatis, tentu ada umurnya, 1 hari, 2 hari dan mereka akan relaps. Bahkan ada yang cukup 1 kali terapi akupuntur sudah sembuh dan tidak perlu balik lagi, menarik bukan.

Bukankah akupuntur tidak bisa merubah struktur tulang, tidak bisa merubah disc yang terpencet sehingga menjepit syaraf? Bukankah.......

Dan saya berpikir, mungkinkan ini sebuah diagnosa yang kurang tepat. Mungkinkah saraf terjepit ini bukan sebab utama dari back.

Suatu ketika ada seorang member komunitas yang memposting tentang penyembuhan yang dia alami dengan konsep yang diterbitkan oleh Dr John Sarno pengarang buku "Healing Back Pain". Buku tersebut masuk kategori best seller di amazon.com
Wah, apa lagi ini? Tapi menurutku ini menarik untuk dicoba. Tidak ada salahnya untuk dijalankan dengan pertimbangan sebagai berikut :

  • Biaya rendah, cukup modal intenet dan laptop
  • Resiko rendah, tidak ada resiko bila gagal, tidak ada terapi, jarum atau apa pun
  • Pain yang kurasakan masuk dalam kategori suspected TMS

Namun kenapa konsep ini sangat sulit diterima? Bahkan waktu postingan di forum tsb hanya ada dua orang yang respons, dibandingkan dengan opsi akupuntur, pijat dll:
  • Bahasa pengantar full English, belum ada terjemahan
  • Membutuhkan open minded person, butuh orang yang  mau menerima konsep baru
  • Butuh disiplin dan kurang berhasil untuk yang manja
  • Butuh orang yang mempunya kekuatan pikiran yang kuat, bukan lemah pikir atau orang yang gampang putus asa.

Akhirnya saya mencoba meotde ini. Tadinya memang ada rasa skeptis, karena memang sangat berbeda. Dari metode ini memang tubuh kita sendiri yang menyembuhkan. Berdasarkan konsep ini memang Pain tejadi akibat emosi yang ditekan dalam unconsious mind kita. Dan otak kita mengirim sinyal pain sebagai pengalihan kita dari membuka "represion emotion" yang terpendam itu. Intinya dari metode ini, struktur tulang dan disc yang dianggap abnormal itu bukan penyebab dari back pain.

Sebelum memulai Know How tentang TMS, akan diuraikan dulu dasar pemikirannya.
  • Berdasarkan percobaan dari orang-orang yang sehat tanpa pain, dilakukan MRI dan diketahui bahwa banyak dari mereka yang juga dideteksi terdapat HNP, Bulging disc, Pinch nerve dsj, dan mereka baik baik saja.
  • Penderita back pain mayoritas berumur 30 thn sd 60 thn, dan menyusut di usia 60 tahun ke atas, artinya usia tersebut adalah usia dimana "rasa tanggung jawab" sebagai orang tua mulai timbul.
  • Berdasarkan pengalaman Dr John Sarno sebagai dokter, tidak terdapat korelasi yang jelas antara HNP dan pain, misalnya tejepitnya di sisi kanan, tapi yang sakit kaki kiri dst.
Dengan kemantapan kumulai pengalamnku dengan metode ini..............