MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN..........
Ucapan di atas selalu kita dengar pada saat Idul Fitri.
Selain itu juga ada ucapan ucapan lain:
Kita kembali lahir suci
0-0 ya....
Maafin semua salah yang sengaja dan tidak sengaja
Tidak ada yg salah dengan ucapan di atas, semua bermaksud baik.
tapi kok saya ENEG ya mendengarnya?
Idul fitri demi idul fitri berlalu, namun tidak ada yang berbeda. Tetangga yang berisik tetap berisik. Saudara yang licik masih tetap licik. Pakdhe dan Mbokdhe yang hobi ngapusi tetap ngapusi. Eyang embah Cucu nyelekit tetap nyelekit. Suami yang hobi selingkuh tetap selingkuh. Istri yang jago ngedumel tetap ngedumel.
Yang kurasakan maaf tanpa makna.
Maaf tanpa penyesalan. bahkan meminta maaf tanpa mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki, bagian apa yang membuat orang lain terdholimi. Rak urus. Yang penting :
MOHON MAAF ATAS SEMUA KESALAHAN BAIK DISENGAJA DAN TIDAK DISENGAJA. Maaf sapu jagat. Pokoke semua included. All in. Buffet kali ya...
Dalam bukunya TAUBAT , Imam Gozali menuturkan bahwa Taubat memerlukan beberapa syarat:
1. Mengetahui kesalahannya
2. Menyesali kesalahannya
3. Berusaha keras tidak mengulanginya
Dan yakin seyakin yakinnya Tobat atau permintaan maaf ala Sapu jagat benar2 permintaan maaf orang males yang tidak mau koreksi diri.
Sulit...?
mari kita mulai dari lingkar terkecil kita: anak, istri, suami, kakak, adik.
Kita list kesalahan kesalahan yang mungkin mendholimi orang lain, yg bisa kita ingat. Kalau perlu kita tanyakan pada mereka untuk menambahi list2 tersebut. Kita renungkan, kita tangisi di hadapan Yang Kuasa, daftar dosa itu.
Rasanya sangat tidak enak..itu pasti. Harga diri kita, pride kita benar2 menjadi penghalang.
Apalah artinya itu semua dibanding dengan Pengampunan Yang Maha Kuasa?
jakarta 8 agustus 2012
Ramadhanku yang malang.
apakah masih berarti bila marah masih tersaji.