Kamis, 23 Mei 2019

Untold Stories to parents

Semua anak, apalagi yang bandel pasti punya rahasia terhadap orangtuanya. Terutama cerita kenakalannya tentu saja. Walau dulu saya termasuk anak manis, penurut, dan cenderung terbuka terhadap ibu, tidak semua hal diceritakan. Di usiaku yang tua ini, saat anak ku sendiri sudah dewasa, aku jadi mengingat-ngingat hal hal apa yang tidak pernah diceritakan kepada orang tuaku:
 1. Pernah nginep di kantor polisi semalam (dikira naik motor curanmor), ngakunya bikin tugas di rumah teman. Usia 17 an
 2. Pernah backpackeran (Semarang, Bali, Lombok) sampai habis uang blas, nggak bisa pulang. ngakunya fine-fine aja keuangan.
 3. Pernah ditampol tentara di bus pas masih kelas 2 SMP
 4. Pernah hampir dikeroyok tukang becak, untung larinya cepet dan teriak2 minta tolong. Pas SMP kelas 1.
 5. Dihukum kerja paksa waktu SMP, angkut2 pas libur. Eh, malah sama temen satu gang nyolong buku satu dos. Duitnya cuma buat beli soto depan sekolah. SMP kelas 2
 6. Pernah nyolong stiker (bonus majalah) di Gramedia,sekalian nggak bayar teh botol di food court nya. Sma kelas 2
 7. Pernah mengkudeta perpustakaan sekolah, dengan mengunci dari dalam. Pura2 nya kekunci, sampai heboh satu sekolah.
 ...dan hal hal lain yang tidak mungkin ditulis karena aib...wkwkwk

 Apa cerita kamu?

Senin, 13 Mei 2019

PENGEN BISA GITAR (cerita dari usia 9 tahun sd 50 tahun)


Keluargaku buta musik
Sejak kecil memang aku suka musik, walau pasif. Sejak SD, di saat teman teman masih suka lagu gak jelas, aku sudah koleksi Iwan Fals, Queen, John Lennon. Trus pengen bisa musik dikit-dikitlah, tapi karena satu keluarga semua buta musik akhirnya cuma jadi impian.

Waktu SD, kakakku cewek ingin belajar gitar. Dibeliin lah sama ortu, kaset belajar Jack Lesmana (masih kaset bo...tahun 70 an). Sama gitar bolong punya Om dipinjam (tapi selamanya). Aku cuma melihat, karena merasa masih kecil. Tapi kakaku gagal, sampai dia tua pun masih belum bisa gitar blas. Dan ketidakmampuan itu punya justifikasi, ortu menganggap main musik itu bikin sekolah gak bener, contohnya anak2 band itu...he..he.. ada benernya.
gw 20 thn lagi....kalau masih hidup

Nekat beli gitar pake duit sepatu

Dan impian pengen bisa musik itu jadi terlupakan, dengan kesibukan sekolah. Sampai akhirnya masa akhir kuliah, tinggal nunggu wisuda, banyak nganggur..kepikir...kok jadi cowo gak punya hobi. Ya itu sebetulnya hobi musik, walau pasif. Sekedar koleksi kaset art musik sebangsa Genesis, Yes, Saga, Supertramp. Akhirnya, dengan sedikit kenekatan aku beli dah gitar Osmond seharga Rp 60 ribu. Uang yang seharusnya buat beli sepatuku yg udah nganga. Ya udah lah di lem dulu sepatunya, demi impian.

Waktu itu, nyokap langsung komentar melihat gitar bolong baru itu, "Yang bener ya belajarnya, entar gak jadi buang uang lagi." Yah...wajar..melihat peristiwa kakakku dulu yang semangat belajar tapi akhirnya nyerah.

Masalah langsung timbul, yaitu gimana nyetemnya? cara belajar gimana? Benar2 bingung. mau les jelas gak mungkin, ga ada uang. Youtube? ha..ha..itu jaman 80 an, TV cuma adanya TVRI, benar2 mampet. Dan kebetulan lingkunganku memang buta musik semua. Akhirnya beli buku belajar gitar abal2 dan mulai lah diapalin chord2....lumayan ada beberapa yang apal...DENGAN KONDISI GITAR TAK TERSTEM....ha..ha..
Ide pun muncul, minta tolong pengamen. Yak, sejak itu kalau ada pengamen yang biasanya langsung aku tolak :"Maaf mas yang lain saja".......kali ini ditunggu-nggu..."tolong ya mas setemin gitar saya"..tentunya dengan imbalan...


Punya anak gitaris (amatir)
Waktu terus berjalan, singkatnya status gitaris dengan kemampuan genjrang genjreng dengan nada dsar cuma C sama G...ha..h.a..Akhirnya nikah, punya anak. Nah...impian bisa main gitar tersalurkan lewat anakku. Doi pernah belajar bbrp thn gitar klasik di purwa, tp kayaknya gak minat, senengnya rock doi, tepatnya metal..he..he. Akhirnya out dari Purwa, sempat belajar bentar sama rocker lokal selama 6 bulan, diajari dasar-dsar soloing gitar. Dan dilanjut otodidak, kebetulan doi berbakat, jadilah dia gitaris elektrik yang cukup mumpuni. Bisa solo gitar Megadeth, Dream Theatre. Entah gimana caranya belajar, dengan modal yutub (duh enak banget ya generasi sekarang...), software Guitarpro, dll

Pernah punya band juga sama teman2 SMP, dan selalu ngisi acara di sekolahnya beberapa kali, nice. Karena doi sekarang udah kuliah dan ngekost dan jauh dari orangtua, tuh koleksi gitar elektriknya nganggur dan cukup menggoda. Tapi....usiaku udah mendekati 50 tahun...belajar gitar elektrik......KAYAKNYA KOK GIMANA GITU YA.....

Latihan fingering dulu
Akhirnya dengan tekat, nekat dan tentunya RESTU DAN DOA DARI ISTRI (lebay yah) akhirnya mulai deh electric guitar coba dikulik, DI USIA YANG MENDEKATI 50 TAHUN. Dari latihan fingering, latihan picking, ngapalin lick-lick yang simple. Dan belajar yang aku benci ...TEORI MUSIK. Walau rasanya gimana gitu, disaat teman2 seusiaku rajin ngaji, ke mesjid, ibadah, cari duit yg banyak, ganti mobil, renovasi rumah, aku malah baru belajar picking gitar..huuu

Sudah hampir 2 minggu berjalan, latihan ....semoga gak nyerah.....






Rabu, 08 Mei 2019

TIPS MENGATASI BOCOR ALUS BAN MOTOR AKIBAT RANJAU

Suatu saat motor vario kesayangan kempes, waktu akan diisi angin ternyata ada paku baut yang nempel. Ternyata sekarang ranjau paku berbentuk baut yang diameter besar. Akibatnya waktu ditambal ban di pinggir jalan, terpaksa harus pakai 2 buah cacing tubeles. Cacing itu semacam karet yang sering dipakai buat nambal ban tubeless.
Gambar hanya ilustrasi

 Pertama sih, lancar. Tapi lewat seminggu, kayaknya itu tambalan kurang sempurna, jadi angin ban habis lagi. Mungkin karena lubang yang terlalu besar. Ada teman yang menyarankan ditambal ulang, dengan jenis cacing buat tambal ban dengan ukuran khusus. Duh, dimana tapi tambal ban yang punya gitu.

Ada yang menyarankan, kalau udah gitu mending ganti ban. Sayang banget, karena tebal ban masih sangat bagus. Selain itu memang kondisi dompet lagi tipis.

Akhirnya aku bawa ke PLANET BAN terdekat, minta diisi cairan ban. Sebetulnya  cairan ini bukan untuk menutup lubang ban yang besar, tapi untuk mencegah ban bocor di jalan. Bahkan petugas PLANET BAN sempat MENOLAK karena takut percuma, nanti bocor lagi. Tapi karena bilang, aku tanggung jawab kalau gagal, akhirnya diaplikasikan juga. Harganya 35 ribu waktu itu.

Ternyata hasilnya JOSS banget. Sudah hampir 3 bulan berjalan, anteng aja. Yang tadinya tiap hari mesti tambah angin, paling nambah angin sebulan 1 x. Mantep, dengan rp 35 ribu akhirnya selesai juga masalah ku ini.

Catatan : Ban yang sudah diaplikasikan cairan ini, mesti dipompa dikit 2 minggu sekali, biar dopnya tidak mampet.

Selasa, 07 Mei 2019

Happy Birthday my son.


19 tahun yang lalu kamu lahir anakku, amanah terindah yang Allah berikan kepada kami.

Setelah ibu melewati masa bed rest yang cukup panjang selama hampir 7 bulan,  lahirlah kamu di dunia.  Tangisanmu keras, seakan enggan keluar dari rahim ibu yang damai.  “Semua pengorbanan kalian terbayar”, demikian ucap Eyang Kung kepada aku. Karena ada proses pendarahan di ibumu waktu masa kehamilan, mengakibatkan ibu harus full bed rest. Ayah juga berhenti kerja untuk menjaga ibumu.  Dan semua cobaan itu menjadi tak berarti ketika kamu lahir. Alhamdulillah. (baca : placenta previa)

Aku, ayahmu bukan ayah yang baik. Aku dibesarkan oleh seorang ayah yang sedikit “berbeda”. Beliau, entah kenapa sangat kasar secara verbal dan fisik, dan hanya kepada aku, tidak kepada saudara yang lain.  Walau waktu itu aku masih teramat kecil, namun rasa sakitnya masih terasa sampai sekarang. Ternyata, masih ada residu yang tersisa hingga sekarang (bipolar). Sehingga sebagai aku sebagai ayah (dan juga suami), kadang terbawa kasar dan pemarah, sesuatu yang aku sesali sangat dalam.

Ibumu, walau sangat lembut dan penyayang, juga mendapat contoh yang kurang memadai dari ibunya. Aku tahu betapa ibumu berjuang untuk menjadi ibu yang baik, jatuh dan bangun berulangkali.

Kita, sebagai orang tua memang tidak seberuntung orang tua lain. Yang mendapatkan "raw model" dari orang tuanya sendiri, bagaimana menjadi orang tua. Kita benar benar mulai dari minus untuk menjadi orang tua.

Kamu pernah mengalami delay speech waktu kecil, sd umur 2 tahun belum bisa bicara satu patah kata pun dengan jelas.  Juga mengalami kesulitan pencernaan. Kadang mengingat masa-masa itu aku kagum betapa sabar ibu mu.

Segala yang terjadi ,menjadikan ibumu trauma untuk mempunyai anak lagi. Kami bertekat, mending anak satu tapi kami bisa mencurahkan segenap yang kami punya, apalagi  dengan segala keterbatasan kami. Jadi maafin kalau kamu jadi anak tunggal, maafin kami berdua.

Dan kamu tumbuh menjadi anak yang lucu,riang dan cerdas. Hari hari kamu tumbuh menjadi dewasa adalah hari terindah dalam kehidupan kami berdua. Kami memang jauh dari sempurna, anakku. Kami mungkin sering bertengkar dengan sangat keras. Yah, itu semua memang karena kami sangat bodoh sebagai orang tua, sangat tidak sabaran, dan kadang kadang tidak dewasa. Terutama aku dengan temperamen yang kurang sabaran.  Tapi, Insya Allah aku dan ibu mu sangat menyayangi  satu  sama lain.  

Dan tanpa terasa hari ini kamu sudah berumur 19 tahun, sudah dewasa menurut standar undang-undang. Udah ngekost sendiri, belajar mandiri. Mengambil banyak keputusan sendiri, dan aku sangat bangga dengan itu. Seusiamu, ayah dan ibumu masih ikut orang tua, kamu lebih baik dari kami berdua.

Jangan berpikir, berhutang pada kami orang tuamu. Segala yang kami lakukan adalah kewajiban sebagai orang tua.  Anakku bukan investasi ku.  Kamu adalah manusia utuh dan terhormat yang punya jaman, jalan dan tujuan hidup sendiri. Sejak kamu lahir, justru kami yang berhutang kebahagiaan, kegembiraan dan pelajaran tentang rasa syukur .  Satu-satunya hutangmu, anakku, adalah kepada anak dan keluargamu kelak. Yang harus kamu jaga  kalau perlu dengan jiwa ragamu karena dia amanah dari Allah SWT.

SELAMAT ULANG TAHUN KE 19, ANAKKU.

Ayah,mewakili Ibumu juga.
9 Mei 2019