Selasa, 13 Desember 2016

ANGER INSIDE

Hari itu aku mengenang sebagai hari tersedih dalam hidupku. Bahkan aku tidak kuasa menceritakan yang terjadi. Dan semua itu terjadi karena sifat marah dan kasarku. 

Mestinya aku bersyukur diberi Tuhan istri yang penyabar dan anak yang penurut. Namun sungguh bisa dipahami bahwa kesabaran mereka pun ada batasnya, kasarku sudah melampaui batas.
Istriku sering bertanya,Ayah aku yakin kamu menyayangi kami tapi kenapa saat engkau marah seakan kami adalah musuh kami? Yang ingin kamu hancurkan?

Hari itu entah kenapa egoku yang biasanya sangat kuat dan sombong hancur. Aku telah menjadi monster bagi orang yang kusayangi .Betapa aku telah mengkufuri nikmat Allah, masih pantaskah aku mengaku pecinta Mu?

Sebetulnya aku sudah menyadari keberadaan setan dalam diriku tersebut. Bahkan aku lebih mempercayai istriku dari diriku sendiri. Semoga Allah mengampuni, dulu aku sering memohon agar sesegera mungkin diakhiri hidupku sebelum aku menyakiti orang tersayang di sekitarku. Sungguh!

Sebetulnya sifat ini adalah sifat ayahku, dan masa kecil sangat penuh dendam karena ini. Jujur saja, aku benci beliau.  Tapi benar adanya, kita tak boleh membenci sesuatu, karena lambat laun akan menyerupai yang kita  benci.

Setan yang berwujud anger inside sebetulnya sudah banyak menimbulkan masalah dalam hidupku. Tapi aku memang keras kepala. Hingga akhirnya aku menjelma menjadi monster dalam keluargaku sendiri.

Tapi lagi lagi istriku yang berhati malaikat merengkuh marahku, sedihku dan keputus asaan atas sifatku ini. Dengan kelembutan selalu menerima dan menolong diriku dari lubang setan jahanam ini. Aku ingin jadi orang sabar ya Allah!

Bantu aku Allah, sang penguasa hati manusia.

Sang Maha pembolak balik hati manusia.

KepadaMu aku bersandar dan mohon pertolongan.

Tuhan ,aku bertobat.

Tuhan aku mengemis padaMU


Jakarta 14 Desember 2016.