Rabu, 06 November 2019

ME AND MY MENTAL ILLNESS #1


Me and My Mental Illness. #1

Pada hari ulang tahun istriku yang ke 48, aku mendapat vonis itu. BIPOLAR tipe 2. Sebetulnya tidak terlalu mengagetkan, mengingat perjalanan mood swing ku selama hampir 30 tahun ini. Vonis itu aku terima dengan tenang, rileks. Tapi aku tidak bisa bohong bahwa hatiku sedikit hancur di dalam. Aku begitu khawatir, sebagai seorang kepala keluarga, penanggung nafkah utama keluarga, mampukah aku untuk menjalaninya?

Aku bertekat untuk sembuh. Dalam kondisi seperti ini aku sangat menyadari betapa malaikatnya hati istriku. Istriku yang aku maki-maki, disakiti secara fisik di kala aku relaps. Yang dalam kondisi tertentu sangat aku benci. Tapi betapa lapang hati dan jiwanya, begitu banyak maafnya kepada aku, suaminya.

Aku begitu merasa beruntung memilikinya. Namun aku merasa bahwa, aku tidak cukup membahagiakannya. Tidak cukup memberi kasih sayang dan penghidupan yang layak untuknya. Karena betapa aku sibuk dengan hati dan pikiranku sendiri dikala episode itu datang. Biasanya kalau sudah begini aku merasa depresif.

Aku bertekat untuk patuh pada dokter, dan meminum semua obat yang diberikan. Namun, walau aku tahu obat itu dalam kondisi dosis rendah, AKU MERASA KOSONG. Ya obat itu membuatku selalu mengantuk, dan tidak bisa berpikir. Sedangkan pekerjaanku menuntut aku untuk berpikir. Aku berpikir makanya aku digaji. Sebagai seorang engineer aku memang dituntut untuk memecahkan masalah. Dan dengan obat-obatan itu, aku blank.

Akhirnya , untuk sementara aku berpaling kepada beberapa suplemen untuk menjaga moodku. Juga merubah lifestyle ku, selalu olahraga ringan, tidur teratur, makan dijaga. Sambil tetap menyimpan Lithium dan Olanzapin yang diresepkan padaku, untuk jaga-jaga.

Bersambung……………….